SENYAWA HIDROKARBON
Halo... kembali lagi bersama saya Chika Islamiati (tentunya) ... ini pstngna ke 6 # gakadayangnanya... nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang senyawa hidrokarbon.. (sokpinter :v padahal sih saya juga masih belajar :3).
Jangan jadi silent riders..
dimohon unutuk tinggalkan komentar!
Oke check this out!
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanh, bensin, gas alam, plastik dll.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.
Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.
Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena.
Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon terbagi menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
Senyawa Hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal (alkana)
Senyawa Hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (alkena) atau ikatan rangkap tiga (alkuna).
Reaksi-reaksi pada alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi pembakaran, subtitusi dan perengkahan( cracking)
Penjelasan:
Pembakaran
Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan uap air, sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga ( partikel karbon).
Substitusi/ pergantian
Atom H dari alkena dapat digantikan oleh atom lain, khususnya golongan halogen
Penggantian atom H oleh atom/gugus lain diebut reaksi substitusi.
Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin (klorinasi)
Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.
Perengkahan atau cracking
Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan-potongan yang lebih pendek.
Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen. Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat gas hidrogen dari alkana.
Reaksi-reaksi pada alkena
Alkena lebih reaktif dari pada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C. Reaksi alkana terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerasi.
Penjelasan :
Pembakaran
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar diudara terbuuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak dari paa alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut/memerlukan lebih banyak osigen. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air.
Adisi (penambahan = penjenuhan)
Reaksi terpenting dari alkena adalah reaksi adisi yaitu reaki penjenuhan ikatan rangkap.
Polimerasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang lebih besar.
Molekul sederhana yang mengalami polimerasi disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer.
Polimerasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.
Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
mula-mula ikatan rangkap terbuka sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.
Elektron-elektron tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus sehingga membentuk ikatan antar gugus sehingga membentuk rantai.
Reaksi-reaksi pada alkuna
Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi sekali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H2, adisi dengan halogen (X2) dan adisi gas HX (X=Cl, Br atau l) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan markovnikov yaitu:
“jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H”
“jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang”
Alkana adalah hidrokrbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
Rumus umum alkana yaitu : CnH2n+2 : n + jumlah atom C
Deret homolog alkana adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku bertututannya mempunyai beda CH2
Deret homolog:
Mempunyai sifat kimia yang mirip
Mempunyi rumus umum yang sama
Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
Tata nama alkana:
Nama alkana bercabang terdiri dari 2 bagian : bagian pertama (dibagian depan) merupakan nama cabang
Bagian kedua (dibagian belakang) merupakan nama rantai induk
Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul
Cabang diberi nama alkil yaitu nama alkana yang sesuai, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –il. Gugus alkil mempunyai rumus umum : CnH2n+1 dan dilambangkan dengan R.
Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai idnuk perlu dinomori. Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian rupa sehingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, harus dinyatakan dengan awalan di ,tri , tetra , penta dst.
Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai dengan urutan abjad dari nama cabang tersebut.
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua(-C=C-). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 2 disebut alkadiena, yang mempunyai 3 ikatan rangkap 2 disebut alkatriena dst.
Rumus umum alkena yaitu: CnH2n : n= jumlah atom C.
Tata nama alkena
Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom Cnya sama), dngan mengganti akhiran –ana menjadi ena.
Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap
Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendpat nomor terkecil.
Posisi ikatan rangkap ditunjukan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi/pinggir (nomor kecil).
Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.
Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator(cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plaastik, karet sintetik dan alkohol.
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga (-C=C-). Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap 3 disebut alkadiuna, yang mempunyai 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut alkenuna. Rumus umum alkuna yaitu: CnH2n -2
Tata nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi – una. Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena.
Sumber dan kegunaan alkuna
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), C2 H2. gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.
IDENTIFIKASI ATOM C, H, DAN O DALAM SENYAWA HIDROKARBON
Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang mengandung atom karbon(C).
Keberadaan unsur karbon, hidrogen dan oksigen dalam senyawa karbon dapat diidentifikasi dengan penycobaan sederhana, misalnya dengan pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C11H22O11). Adanya unsur karbon dan hidrogen pada sukrosa dapat ditinjau melalui reaksi pembakaran.
Apabila senyawa sukrosa (gula pasir) dibakar atau dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi H2O melalui reaksi:
C11H22O11 (s) + 3202(g) 21CO2(g) + 22H2O(g)
Adanya H2O dapat ditunjukan dengan terbentuknya embun pada dinding pipa penghubung. Selain itu, keberadaan air tersebut dapat diuji dengan menambahkan CuSO4 anhidrat. Berubahnya serbuk putih CuSO4 anhidrat menjadi bewarna biru menujukan adanya H2O.
CuSO4 (s) + 5H2O (l) CuSO4.5H2O (s)
Adanya gas CO2 dapat ditunjukkan dengan timbulnya kekeruhan apabila gas CO2 tersebut dialirkan pada larutan kalsium hidroksida Ca(OH)2 atau air kapur, membentuk endapan CaCO3, menurut persamaan reaksi berikut:
CO2 (g) + Ca (OH)2 (aq) CaCO3 (s) +H2O (l)
Keterbatasan oksigen menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran yang tidak sempurna, sehingga digunakan oksidator untuk menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus pembakaran gula pasir ini, dapat digunakn CuO sebagai oksidator dan uap gula pasir akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan reaksi
2C11H22O11 (s) + 4CuO (s) + 51O2 (g) 42CO2 (g) + 44H2O (g) + 2Cu2O (s)
Terjadinya reaksi oksidasi sempurnanya ditunjukan dengan terbentuknya zat berwarna merah yaitu Cu2O.
KEKHASAN ATOM KARBON
Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut :
Atom karbon memiliki 4 elektron valensi
Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon didapatkan bahwa elektron valensi yang dimilki adalah 4. Untuk mencapai kestabilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan oktet.
Atom unsur karbon relatif kecil
Ditinjau dari konfirgurasi elektronnya,dapat dketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan koalen rangkap.
Atom karbon dapat memebentuk rantai karbon
Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 ikatan kovalen tunggal,
CH2=CH-CH2-CH3 ikatan kovalen rangkap 2
CH3-C = C-CH2-CH3 ikatan kovalen rangkap 3
Berdasarkan jenis rantainya dapat dikelompokan dalam :
ATOM C PRIMER, SEKUNDER, TERSIER DAN KUARTENER
Atom C primer : atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain
Atom C sekunder : atom C yang mengikat 2 atom C yang lain
Ataom C tersier : atom C yang mengikat langsung 3 atom
Atom C kuartener : atom c yang mengikat langsung 4 atom C yang lain
STRUKTUR ALKANA, ALKENA, ALKUNA
Struktur alkana : CH3-CH2-CH2-CH-CH3
CH3 2-metilpentana
Struktur alkena : CH3 –CH2-C = C ─CH2 – CH3
3- Heksena
Struktur alkuna : C C – C – CH3
3 metil 1- butuna
ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau konfigursai yang berbeda. Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.
Keisomeran pada alkana (ikatan tunggal) rumus molekul : CnH2n+2
Keisomeran pada alkena (ikatan rangkap 2) rumus molekul : CnH2n
Keisomeran pada alkuna (ikatan rangkap 3) rumus molekul : CnH2n-2
SIFAT-SIFAT FISIK ALKANA, ALKENA, ALKUNA
Sifat-sifat alkana
Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H nya maksimal).
Disebut golongan Parafin karena afinatas kecil (sedikit gaya gabung)
Sukar bereaksi
Bentuk alkana dengan ranta C1-C4 pada suhu kamar adalah gas, C4-C17 pada suhu adalah acir dan > C18 pada suhu kamar adalah padat.
Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah.
Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut nonpolar
Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
Merupakan sumber utama gas alam dan petolium (minyak bumi)
Sifat-sifat alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
Sifat fisiologis lebih aktif (sebagai obat tidur)
Sifat sama dengan alkana tapi lebih relatif.
Sifat-sifat: gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 – 34%)
Sifat fisis alkuna
Sifat fisis alkuna sama seperti sifat alkana, antara lain tidak larut dalam air.
REAKSI SENYAWA HIDROKARBON
Reaksi oksidasi
Reaksi oksidasi yaitu reksi pembakaran zat dengan oksigen (O2).
Contoh : C2H4 +3O2 2CO2 + 2H2O
Reaksi substitusi
Reaksi substitusi yaitu reaksi pergantian atom
Contoh : CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
Reaksi subsitusi tersebut digunakan galam pembuatan senyawa diklorometana. Jika reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana. Diklorometana di gunakan untuk penglupasan cat.
Reaksi adisi
Reaksi adisi yaitu reaksi perubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.
Contoh : CH3 – CH = CH2 + H1 CH3 = CH – CH3
1
Reaksi eliminasi
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jai, eliminasi merupakan kenalikan dari adisi. Contoh: eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 180oC, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena. Contoh :
H2SO4
CH2-CH2CH2=CH2+H2O
H OH
Nah... cukup sampai disini yaaa.. oh iya maaf iya saya tidak bisa menjelaskan lebih detail... mohon maaf bila ada kesalahan. Karena pada dasarnya saya juga masih belajar.. Semoga bermanfaat yaaaaaaaaaaaa.......
Sekian dan terima duit :v hahahaaaa...
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR ANDA!!
Please jangan jadi silent riders........Oh iya jangan lupa ya ikuti blog ini....
FB : Chika Islamiati
IG : Chikaislamiati
Courtesy : buku lks kurikulum 2013 + google dll
Bye bye... (
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda. Tapi tolong gunakan bahasa yang sopan.